"Aku Mati Pagi Ini", Bagaikan Pamit, Postingan Terakhir Deko Avriansah Pemuda Meninggal di Gn.Dempo
Indonesiaraja.com,Seluma- Kepergian Deko Avriansah (21) yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Dempo di Pagar Alam, Sumatera Selatan, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, teman, dan sahabat. Deko, yang baru saja menyelesaikan pendidikan menengah di SMAN 6 Seluma, diketahui memiliki sifat periang dan penuh semangat. Tidak ada yang menyangka bahwa pemuda yang dikenal ceria ini akan pergi secepat itu, Jumat (03/01/2025).
Paman korban, Pazuliyanto (51), mengenang bahwa Deko adalah anak yang periang dan tidak menunjukkan tanda-tanda atau firasat apapun sebelum berangkat mendaki. Deko yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, pamit pada pamannya untuk merayakan pergantian tahun bersama temannya, Angga, yang juga masih keluarga dekat.
"Waktu mau berangkat, Deko pamit ke saya bahwa dirinya akan merayakan pergantian tahun di Gunung Dempo bersama Angga," terang Pazuliyanto.
"Tidak ada yang mencurigakan, sifatnya yang ceria membuat kami semua tidak curiga sama sekali," lanjutnya.
Namun, tetangga korban, Dodoy, mengungkapkan bahwa dia sempat merasa tidak enak hati setelah melihat salah satu caption di akun Instagram Deko, @natadecoco11. Dalam postingannya, Deko menulis, "Aku Mati Pagi Ini."
"Caption Instagram Deko sempat menjadi perbincangan kami," kata Dodoy.
"Saya tahu itu dari tetangga, dan saat saya cek, benar Deko menulis begitu. Kami merasa ada yang aneh," lanjutnya.
Firasat tersebut semakin kuat ketika pada Jumat pagi (3/1/2025), Lurah Kelurahan Sukaraja, Tati Asmani, menghubungi Dodoy dan mengonfirmasi bahwa Deko benar-benar meninggal dunia di puncak Gunung Dempo.
"Kami merasa firasat kami terjawab pagi itu. Ibu lurah menelpon dan mengonfirmasi bahwa Deko sudah meninggal di Gunung Dempo," ujar Dodoy.
Deko Avriansah meninggal dunia pada Jumat dini hari (03/1/2025) sekitar pukul 01.40 WIB, saat sedang mendaki Gunung Dempo bersama temannya Angga. Deko sempat mengeluh demam dan terpaksa beristirahat di pelataran gunung. Rekan satu timnya, Angga, turun untuk mencari bantuan.
"Kabarnya Deko demam di pelataran Gunung Dempo, dan Angga turun untuk mencari bantuan," kata Riski Triadelia, anggota BPBD Kota Pagar Alam yang ikut dalam tim evakuasi.
"Selama Angga mencari bantuan, Deko bertemu dengan tiga orang pendaki dari Muara Enim, dan mereka bersama-sama mencari bantuan ke posko Brigade," sambungnya.
Setelah tim Brigade Gunung Dempo menerima informasi, sekitar pukul 04.00 WIB, tim evakuasi bergerak menuju lokasi kejadian. Saat ditemukan, kondisi Deko sudah sangat lemas dan tidak berdaya. Tim medis melakukan pertolongan pertama, namun sayangnya, Deko sudah meninggal dunia.
"Ketika tim evakuasi sampai, kondisi Deko sudah sangat lemah. Meskipun dilakukan PPGD, Deko sudah tidak bernyawa lagi," ujar Riski.
"Tim evakuasi, yang terdiri dari sekitar 50 orang, membawa Deko menuju Tugu Rimau, dan akhirnya sampai di rumah sakit Basemah sekitar pukul 09.00 WIB," jelas Riski.
Deko Avriansah meninggalkan kenangan yang mendalam bagi keluarga dan sahabatnya. Sebagai anak bungsu yang periang dan penuh semangat, ia meninggal pada usia yang sangat muda setelah merayakan pergantian tahun dengan mendaki Gunung Dempo, sebuah tempat yang sangat ia cintai. Keluarga dan teman-temannya mengenangnya sebagai sosok yang penuh kebahagiaan dan keceriaan.
Jenazah Deko akhirnya tiba di rumah duka di RT 6, Kelurahan Sukaraja, Kabupaten Seluma, pada pukul 19.47 WIB. Setelah disambut keluarga, jenazah Deko langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Sukaraja.
Keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada BPBD Kota Pagar Alam dan tim evakuasi yang telah berusaha keras membawa Deko kembali ke rumahnya. Kepergian Deko menjadi sebuah kehilangan yang sangat besar, namun kenangan dan semangat hidupnya akan selalu dikenang oleh mereka yang mengenalnya.
Reporter: Hanny Try
Editor: Sherly Mevitasari
- 250070 views